Senin, 11 Juni 2012

Resep "seblak" favorit keluarga ^^

Assalamu'alaikum...

Dear diary,

Hari ini ada seorang teman yang menanyakan "Seblak" itu apa?
Pun beberapa waktu lalu teman yang bertempat tinggal di Jakarta mempertanyakannya,
Hmm, nampaknya dipelosok negeri ini bahkan wil.jawa barat belum semua orang mengenalnya...

Baiklah, mari mengulas sedikit cerita tentang si camilan ini...

"S-E-B-L-A-K"

menurut keterangan yang saya dapatkan dari beberapa orang yang mengenal penganan ini...
seblak,
ada yang bilang dahulu ketika SMA...ini penganan pada umumnya lumrah menjadi santapan anak-anak co. pesantrenan, namun dengan penyajian yang lebih simple tentu nya...
ada yang bilang si camilan ini bernama "seblak" karena "nyeblak" (bahasa sunda) yang artinya pedas yang teramat
ada pula yang membuatnya karena diwilayah tersebut banyak menjual penganan yang menjadi bahan utama.

bahan utama dari pembuatan camilan ini adalah KERUPUK.

yup, KERUPUK! ^_^

kerupuk adalah makanan pelengkap yang tidak boleh ketinggalan ketika kita melahap menu makan kita.
teman nasi yang menambah selera makan.

Pada umumnya, Kerupuk yang digunakan adalah kerupuk yang biasa dimakan sebagai pelengkap santapan bubur atau mie goreng, nasi goreng yang kita bisa jumpai di tempat makan diluar sana.
biasanya, sekarang kerupuk yang digunakan akan terasa terasi yang cukup mendominan.

dahulu, seblak hanya dibuat sebegitu sederhana tanpa tambahan bumbu yang melengkapi rasa nya...
cukup rasa gurih, pedas, dan wangi kencur yang hangat.

sekarang, setelah berkembangnya zaman dan modifikasipun dilakukan, sesuai selera konsumen ^^

masih penasaran dan ingin mencoba sesekali membuatnya?
boleh...yuk di cek dibawah ini RESEP nya...

Bahan:
1-2 buah telur
1/4-1/2 kg kerupuk
2-3 siung bawang putih
beberapa buah cabe rawit atau cabe merah (sesuai selera tingkat kepedasannya)
1-2 buah kencur ukuran kecil
beberapa helai bawang daun (dipotong2 ukurang sedang)
garam secukupnya
penyedap rasa secukupnya
gula pasir secukupnya
minyak goreng secukupnya
air secukupnya

Cara membuatnya:
- pertama-tama:
goreng telur yang sudah disiapkan, lalu dibuat serupa telur orak-arik hingga matang atau agak kering (sesuai selera), angkat dan sisihkan
- lalu:
haluskan bumbu; bawang putih, cabe rawit atau cabe merah; kencur
- dan:
tumis bumbu hingga wangi, hilang bau dari bawang yang menyengat, setelah bumbu ditumis matang, masukkan telur orak-arik yang telah dibuat terlebih dahulu,
masukkan daun bawang yang telah dipotong2 sedang,
masukkan kerupuk, aduk hingga merata sebentar,
masukkan air secukupnya, aduk sampai merata, masukkan garam, gula, dan penyedap rasa secukupnya,
tunggu hingga kerupuk mengembang (tidak alot) karena terendam air rebusan, jika air meresap namun kerupuk belum mengembang dan masih terasa alot dibagian tengah, tambahkan air, seterusnya masukkan air  hingga kerupuk terasa mengembang dan tidak alot, jika sudah meresap dan kerupuk sudah terasa tidak alot, angkat lalu sajikan tuk camilan atau bisa juga teman nasi ^^

Mudah kan?

Seblak ini, adalah makanan kenangan bersama teman kampus. kebanyakan diantara kami menyukai seblak yang biasa kami beli di dekat kampus sebelah bank BNI, DU (Bandung)
awalnya, sayapun hanya ingin mencoba membuat di rumah setelah biasa membelinya,
ketika dipraktekkan di rumah, sang nenek dan kakak menyukai nya...
akhirnya, kakak kerap kali ketika saya masih di bandung atau beberapa waktu lalu berkunjung ke bandung minta tuk dibuatkan, "bikinin seblak dong"...sampai2 dia pun bosan meminta dibuatkan tapi adiknya ini sudah tidak serumah lagi dengannya, akhirnya dia praktek untuk membuatnya sendiri ^^

pernah suatu waktu, setelah usai Ujian semesternya usai, dan kebetulan saya ada di bandung. Dia menyempatkan bergegas pulang meminta saya untuk membuatnya, sampai-sampai "ga tau ya kok aa doyan gila sama seblak"...hehehe

yaa begitulah ceritanya tentang si Seblak ini...

barangkali berminat untuk mencoba membuatnya?
dengan senang hati, Selamat Mencoba ^__^

sekalipun kerupuk, tapi dibuat sedemikian rupanya dan memasaknya dengan senang hati, insyaAllah makanan se-sederhana itupun terasa nikmat, ditambah menyantapnya dengan orang-orang terkasih yang juga menyukainya ^__^

#semoga bermanfaat#

-----Correct me if i wrong ya?


Wassalam.
harianku, 11-06-12.

Jumat, 08 Juni 2012

Dibalik lagu "Mirai e" (kiroro)

"Mirai E"
( Menuju Masa Depan )


Hora, asi moto wo mite goran
( Ayoo...lihatlah langkah kakimu..)

Korega anata no ayumu michi
( Itulah jalan kehidupanmu....)

Hora, mae mo mite goran
( Ayoo...lihatlah pula ke depan..)

Arega anata no mirai
( Disanalah masa depanmu..)


Haha ga kureta takusan no yasashisa
( Begitu banyaknya bunda telah memberikan kasih sayangnya....)

Ai wo idaite ayumeto furikaesita
( Bersama Cinta bunda dapatku mengerti....kehidupan yg silih berganti )

Ano toki wa mada osanakute iminado siranai
( Saat itu aku masih terlalu kecil...belum mengerti arti semua itu )

Sonna watashi no te wo nigiri
Isyoni ayunde kita
( Bunda yang selalu membimbingku dalam menjalani masa
depan )


Yume wa itsumo sora takaku aru kara
( Cita cita selalu tinggi di atas langit )

Todokanakute kowai ne dakedo oi suzukeruno
( Bila tak tercapai memang menyedihkan , tetapi jangan
takut tetaplah melangkah bercita-cita

Jibun no sutori dakara koso akira metakunai
( Tentukan langkah sejarah hidupmu..Janganlah berputus
asa

Fuang ni naru to te wo nigiri isyoni ayundekita
( Jangan cemas dan jangan takut...do`a bunda selalu
menyertaimu )

Sono yasashisa wo tokiniwa iyagari
( Kasih sayang itu ..dulu selalu kulecehkan...selalu
kusakiti hati bunda )

Hanareta haha he suna wo ni narezu
( Sekarang jauh terpisah dari bunda....baru ku sadari
segalanya )

Hora asi moto wo mite goran kore ga anata no ayumu
michi
( Ayoo..lihatlah langkah kakimu...itulah perjalanan
hidupmu )

Hora mae mo mite goran arega anata no mirai
( Ayoo...lihatlah pula kedepan...di sanalah masa
depanmu )

Mirai e mukatte
Yukkuri to aruite ikou
( Perlahan namun pasti...jemputlah masa depanmu dengan
hati penuh keyakinan )

*Hora, asi moto wo mite goran / Korega anata no ayumu michi
(Ayo, lihatlah langkah kakimu / Itulah jalan kehidupanmu)
Hora, mae mo mite goran / Are ga anata no mirai
(Ayo, lihatlah pula ke depan / Disanalah masa depanmu)

Haha ga kureta takusan no yasashisa
(Begitu banyak kasih sayang yang telah ibunda berikan)
Ai wo idaite ayumeto furikaesita
(Bersama cintanya dapat ku mengerti kehidupan yang silih berganti)
Ano toki wa mada osanakute iminado siranai
(Saat itu aku masih terlalu kecil, belum mengeri arti semua ini)
Sonna watashi no te wo nigiri / Isyoni ayunde kita
(Ibunda yang telah membimbingku dalam menapaki masa depan)

Yume wa itsumo sora takaku aru kara
(Cita-cita selalu tinggi di atas langit)
Todokanakute kowai ne dakedo oi suzukeruno
(Bila tak tercapai memang menyedihkan, tetapi jangan takut tetaplah melangkah mencapainya)

Jibun no sutori dakara koso akira metakunai
(Tentukan langkah hidupmu, janganlah berputus asa)
Fuang ni naru to te wo nigiri isyoni ayundekita
(Jangan cemas dan takut, do'a ibunda selalu menyertaimu)

Sono yasashisa wo tokiniwa iyagari
(Kasih sayang itu dulu selalu tak kupedulikan, kusakiti hati ibunda)
Hanareta haha he suna wo ni narezu
(Sekarang jauh terpisah dari ibunda, baru kusadari segalanya)

Mirai e mukatte / Yukkuri to aruite ikou
(Perlahan namun pasti, jemputlah masa depanmu dengan penuh keyakinan)

...........................................................

Hari ini tak sengaja ku menjelajahi dunia maya berniat mencari lagu-lagu lama yang enak tuk di dengar. niatan hati mau memperbaharui referensi lagu pada playlist music player di handphone, tak sengaja menemukan sebuah blog yang merekomendasikan lagu "Mirai e" yang dinyanyikan oleh Kiroro. Ternyata Kiroro sebuah band musik bervokaliskan perempuan dengan aransemen lagu-lagu ringan ini membuat hati melantun merdu mendengarnya, sederhana namun musik yang tercipta terkesan 'wah' karena diiringi alat2 musik yang bervariasi, sehingga lantunan lagu menyatu dengan iringan musik yang tidak mendominan namun dengan takaran yang pas ^_^

dibalik itu, ada rasa penasaran untuk menengok liriknya...dan akhirnya mencari translatenya kedalam bahasa Indonesia via googling, karena band asal jepang ini menyanyikannya dalam bahasa jepang.

ditemuilah translatenya itu....

dibuat luluh hatiku oleh sang lagu, sesaat sambil memperhatikan teks lirik lagu "mirai e" ini...

teringat pada seorang perempuan berhati emas yang selalu ada namaku dalam do'a nya...
seorang perempuan yang memberikan baktinya tanpa pamrih...
perempuan yang paling ku cintai...

Mamah...

yang kasih sayangnya sepanjang masa...
yang ridha-Nya ada padanya...
yang setiap ucapannya adalah do'a...

terima kasih atas kehadiranmu mah,
terima kasih atas semua yang telah engkau lakukan,
terima kasih atas dirimu yang menjadi Ibu ku seorang...

thanks for everything...

sehatkanlah raga dan jiwanya selalu ya Rabb,
berikanlah kebahagiaan dan keselamatan untuk dunia dan akhiratnya selalu,
berkahilah umurnya selalu,
dan bukakanlah pintu syurga untuknya selalu...

love you as always Mah, just becaused Allah SWT, insyaAllah ^__^


Wassalam.

Harianku, 2012-08-06.

Senin, 04 Juni 2012

Kisah Mitssaqan Ghalizan

Assalamu'alaikum...

Dear diary,
kali ini akan saya coba kembali meluangkan waktu untuk melatih hobby menulis...yang sempat tertunda beberapa bulan karena terjebak oleh rutinitas baru menjadi seorang pekerja...

hmm, apapun yg terjadi..ini sudah menjadi pilihan tuk bekerja :)
jadi, tak ada alasan untuk menyalahkan keadaan! no excuse! :)

kali ini mencoba membuat kajian materi yang sedikit berbeda :)

...Suami-Isteri...

ikatan keduanya dibangun dari sebuah perjanjian bernama, "mitssaqan ghalizan", yaitu perjanjian yang kokoh atau dapat diartikan sebagai perjanjian 'berat'.

(Q.S:An Nissa:21) 

perjanjian antar kedua pihak dibangun dan didasarkan atas ridha-Nya melalui perjanjian ini, dengan mengikatkan tali silaturahmi antar dua keluarga.

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kemu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir"
(Q.S:Ar-rum :22)

Pernikahan sebagai komitmen antar keduanya dihadapan Illahi bukan sembarang komit,
tetapi islam pun mengaturnya Lho...

Di indonesia dapat kita temui aturan lengkapnya dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI)

Pasal 2
Perkawinan menurut hukun Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.

Pasal 3
Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

pelaksanaannya pun harus melalui regstrasi atau pencatatan oleh Negara.
meskipun menurut pasal 4 pernikahan sah apabila dilakukan menurut hukum Islam sesuai dengan pasal 2 ayat (1) Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dilakukan berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing.

namun, diatur selebihnya berdasarkan pasal 5, "Agar terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat Islam setiap perkawinan harus dicatat"
pasal 5 ini memberikan manfaat atau ada makna dibaliknya, pencatatan dilakukan semata-mata untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi pihak yang berkaitan sebagai akibat hukum dari adanya perbuatan hukum melakukan hub. perjanjian mitssaqan ghalizan ini. terutama bagi isteri atau suami ybs.

salah satunya, adanya anak yang dikandung atau dilahirkan sebagai subjek hukum tsb memiliki kepastian hukum dan perlindungan hukum atas haknya sebagai anak dari kedua mempelai yang menikah tsb (orang tuanya).
Subjek hukum: pendukung hak dan kewajiban sejak dilahirkan atau dalam kandungan.
'dalam kandungan' ini berupa 'recht fictie' meskipun sang anak belum dilahirkan, namun anak tsb telah memiliki hak nya sebagai anak.
misalnya dalam kasus, sang anak masih dalam kandungan namun sang ayah kandung (secara biologis) meninggal dunia sebelum sang anak dilahirkan. Anak tsb telah memiliki haknya sebagai ahli waris dari sang ayah yang telah meninggal terlebih dahulu sejak dirinya sebelum dilahirkan.

itulah salah satu fungsi pasal "keharusan pencatatan oleh negara",

atau kasus lain, ketika dihadapkan pada permasalahan seorang isteri sah (secara agama) namun tak dicatatkan perkawinannya oleh negara menuntut haknya sebagai isteri dalam hal untuk keperluan hukum seperti mengajukan gugatan cerai atau tuntutan hak nafkah.
jika tak tercatatkan oleh negara bagaima haknya dapat diakui?
karena dalam hal ini seolah-olah dianggap antar keduanya (suami isteri yang menikah hanya secara agama) tidak melakukan perbuatan hukum berupa pernikahan.

banyak hal dan kasus contohnya yang kita temui, seperti yang terjadi pada tokoh2 public figure, yang dihadapkan pada permasalahan adanya tuntutan kepada sang ayah kandung (biologis) untuk memenuhi nafkahnya atau sekedar melakukan pengakuan bahwa dirinya ayah kandung dari anak ybs atas adanya permohonan ke pengadilan untuk didapatkannya akta kelahiran dan atau untuk keperluan hukum sang anak tsb.

nah, begitulah sedikitnya tentang perjanjian perkawinan dan pentingnya pencatatan perkawinan oleh negara.

tapi-tapi...
untuk yang mau ancang ancang menikah nih. selain kita meninjau makna dibalik sebuah 'komitmen' itu...
coba di cek-cek Rukun dan Syaratnya ya...

Berdasarkan Kompilasi Hukum Islam (KHI):

untuk melakukan suatu pernikahan setidak-tidaknya harus memenuhi syarat, adanya:
1. Calon memperlai Suami,
2. Calon mempelai isteri,
3. Wali nikah, 
4. Dua orang saksi, dan
5. Ijab dan kabul.

Ad.1 dan Ad.2  dimaksudkan untuk membatasi ketentuan calon mempelai haruslah berjenis kelamin lelaki dan perempuan, karena negara tidak memperbolehkan adanya pasangan mempelai yang berkelamin sejenis (homo/lesbi)

Ad.3 wali nikah terbagi atas dua macam:
- wali nasab, yaitu wali yang berdasarkan atas hubungan darah (ditinjau dari kedudukan sedarah dari mempelai wanita)
- wali hakim, dalam hal wali nasab tidak ada atau tidak dimungkinkan  hadir.

Ad.4 Saksi haruslah muslim dan baligh, tidak terganggu ingatannya, dan tidak pula tuli atau tunarungu.

Ad.5 dalam pembacaan dan pelaksanaan ijab dan kabul dilakukan secara langsung, beruntun dengan tanpa selang waktu.

Lalu, ada penambahan berupa syarat Adanya sejumlah mahar bagi sang isteri.
ehem ehem nii...tentang mahar:
"Wanita yang paling besar keberkahannya adalah yang paling ringan maharnya"
(HR. Ahmad Baihaqi dan Hakim)

nah itu deh secara umum tentang Suami isteri untuk membentuk keluarga nantinya berawal dari sebuah 'komit' berupa 'Mitssaqan ghalizan'

ehem, ehem...untuk para kaum adam yang lagi lirik2 searching2 nih...
"Wanita itu dinikahi karena: hartanya, kecantikannya, keturunannya, dan karena agamanya, maka pilihlah karena agamanya agar kamu selamat" 
( HR. Bukhari)
*untuk motivasi kaum hawa juga nih ^_~

ehem, ehem...untuk para orang tua yang hendak menikahkan anaknya, bisa dipertimbangkan nih...
“Apabila seseorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya datang kepada kalian untuk meminang wanita kalian, maka hendaknya kalian menikahkan orang tersebut dengan wanita kalian. Bila kalian tidak melakukannya niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.” 
(HR. At-Tirmidzi)

pernah suatu waktu membaca artikel, bahwa sesungguhnya nikahkanlah anak perempuan dengan seorang lelaki yang beragama, karena kelak jika ia tidak menyukai anak perempuan tsb, ia tidak akan berbuat aniaya terhadapnya.

hmm, hawa boleh melihat mungkin pertimbangan ketampanannya atau kemapanannya tapi jangan lupa akhlak dan iman nya ya ^__^

karena kelak Adam yang akan menjadi pemimpin dalam negara kecil yang dibangun bersama.
"Orang yang paling sempurna imannya diantara orang-orang yang beriman adalah orang yang paling baik akhlaknya dan yang paling lembut  (berkasih sayang) pada keluarganya" 
(HR. Tirmidzi)
*family man on family role mode, nice! ^__^

Katanya-katanya...
pilar bahagia dalam rumah tangga:
-suami/isteri setia
-anak2 yang berbakti
-lingkungan tetangga dan sosial yang baik
-rezeki yang dekat

"...Anak, isteri, suami dan keluarga adalah perhiasan dunia. perhiasan yang paling indah adalah isteri yang shaleha, suami yang adil, dan anak-anak yang mendo'akan kedua orang tuanya"


untuk yang masih menunda-nunda niatan ingin menikah nihh...
*Hadits*

"Barangsiapa yang menjaga apa yang ada di antara dua bibir (lisan)nya dan di antara dua paha (ke-maluan)nya, aku akan jamin ia masuk ke dalam Surga.” 

"Ada tiga golongan manusia yang berhak mendapat pertolongan Allah: (1) mujahid fi sabilillah, (2) budak yang menebus dirinya agar merdeka, dan (3) orang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya.”

"...dan pada persetubuhan salah seorang dari kalian (pasangan yang menikah) adalah shadaqah…”

" Tidak pernah disaksikan dua insan yang menjalin cinta kasih laksana dalam pernikahan (sebuah ikatan perkawinan)" 

"Apabila seorang hamba telah menikah, maka dia telah menyempurnakan separoh agamanya, hendaklah dia bertaqwa kepada Allah tentang hal-hal yang masih tersisa"

"Barangsiapa dikaruniai Allah wanita (istri) shalih, maka sesungguhnya Dia telah menolong separoh agamanya, hendaknya dia bertaqwa kepada Allah dalam separoh agamanya yang kedua"


hmmm....gimana tuh?
change your mind? ^__~

tetep istiqamah dalam doa dan usaha ya, yg udah memiliki niatan namun...masih belum direzekikan untuk menikah...
*sambil nunjuk diri, tersipu malu ^__^ hehe

ingat terus janji-Nya dalam penantian dan upayamu ya Adam dan hawa...
janji di Q.S. 24:26 pastinya...
terus berusaha dan berdoa, namun hasil serahkan kepada-Nya...

karena, kalau kata bahasa sunda mah...
"Jodo, bagja, cilaka, pati nanging Gusti Allah SWT anu kawasa" ^__^


###semoga bermanfaat###


Nb: CMIIW (Correct Me If I Wrong)

Wassalam.

Harianku, 05-06-12
 

Sabtu, 02 Juni 2012

Hari ini tentang 'Kamu'


Assalamu'alaikum...

Dear my Blog,


“Pernikahan”
Adalah sebuah kata…berjuta Tanya dan ungkap bagiku,

Pernahkah kamu merasa ketika orang yang kamu hormati dan sayangi sekedar menyatakan atau mempertanyakan…

Nenek:
“De’gita nenek berharap masih diberikan kesempatan umur oleh Allah SWT untuk menyaksikan de’gita menikah…nenek selalu mendo’akan disetiap shalat tahajud, agar de’gita bisa segera menemukan jodohnya…”

Hmm , hatipun luluh mendengar itu…
Hanya, “aamiin…” yang terungkap…

Ayah:
Ketika sedang sibuk memeriksa tumpukan undangan di meja kerjanya, “teh kamu kapan?”
“Tanya saja pada Allah…teteh juga ga tau, pah…”, hati dibuatnya menciut.

Atau pernahkah kamu merasakan sesuatu hal disaat

-melihat teman sebaya menikah (entah teman SD,SMP,SMA,kuliah, kerja) atau bahkan umurnya dibawahmu
-melihat pasangan muda yang baru menikah berdampingan, bergandengan tangan dengan mesra
-melihat sepasang suami isteri shalat berjamaah bersama
-melihat seorang isteri yang dengan perhatian melayani kebutuhan suaminya, entah itu memasak, mencuci atau membukakan sekedar kaus kakinya
-melihat seorang suami yang dengan lemah lembut menyayangi isterinya
-melihat seorang perempuan yang tengah mengandung
-melihat seorang Ibu menimang dan menyayangi anaknya
-melihat seorang lelaki mengasuh anaknya, mengajari anaknya membaca, belajar bersepeda, atau bermain
-melihat shaf berjamaah dengan formasi: Bapak, Ibu, dan anak

Aku melihat itu semua…lalu?

Ada rasa dan asa yang tertinggal…

Ya Robb, aku tahu…sesungguhnya asa dan rasaku adalah rahasia-Mu yang seorang manusia pun takkan mampu menyingkap tabirnya…semuanya masih tersimpan baik menjadi rahasia-Mu…

Janji-Mu…
QS:24:26
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan baik (pula)…”

Yang membuat aku bertahan dan berupaya semampuku…

Hanya Janji-Mu yang membuatku masih tetap berupaya mempertahankan prinsipku…

Wahai Maha Pengasih, dengarlah lantunan rintihanku dalam setiap do’a dan sujudku,
Sungguh, aku hanya seorang manusia yang tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan-Mu,
Hanya karena Engkau, karena Engkaulah satu-satunya dan sebaik-baiknya penolong dan pelindungku…

Wahai kekasih hati, yang kelak ku tambatkan hatiku padamu…
Ada kamu dalam setiap do’a  dan sujudku…tahukah kamu?
Apakah begitupun dirimu?

Wahai calon imamku, yang kelak engkau nahkodai perahu hidup kita…
Kini ku masih belajar tentang kehidupan untuk bekal perjalanan kita nanti…tahukah kamu?
Apakah begitupun dirimu?

Wahai Adam, yang aku menjadi hawa mu kelak…
Prinsipku sedang ku pertahankan untuk menjadikan engkau yang pertama dan terakhir…tahukah kamu?
Apakah begitupun denganmu?
...jadilah yang pertama, yang terakhir, dan yang terbaik untukku bagi-Nya…

Jadilah lelaki yang pertama…terakhir…

Ku cintai,
Ku sayangi,
Ku hormati,
Ku baktikan hidupku,
Berkomitmen denganku,
Menerimaku apa adanya,
Menjadi imamku,
Menjadi nahkodaku,
Menjadi pembimbingku,
Menjadi pengingatku,
Menjadi motivatorku,
Menjadi penghiburku,
Sahabatku & kekasihku,
Tambatan hatiku,
Tempatku berlindung,
Tempatku berlabuh…

….Jadilah  sebaik-baiknya dirimu 'SUAMI ku kelak', tuk menjadi yang terbaik bagi-Nya…

aku, tak berharap yang sempurna,
tapi seseorang yang bisa menyempurnakan cintaku kepada-Nya dengan segala kekurangan yang ku miliki...

Kini, kuatkan aku dengan IMAN dalam penantiannya ya Rabb…
Kini, cukupkan aku dengan-Mu…hanya dengan-Mu dalam penantiannya ya Rabb…


Wassalamualaikum.

Catatan harianku,
2012-06-03.

Selasa, 31 Januari 2012

Sekilas ku tatap wajah ibu kota

Assalamu'alaykum...
dear Diary,

Dahulu, ketika masih kecil hanya beberapa kali mengunjungi Jakarta...
1...2...3...ya masih bisa dibilang hitungan jari...

Jakarta,
mungkin hanya karena lebih tepatnya alasan Tamasya...terlebih2 tamasya rombongan sekolah...
entah itu Ancol..Taman Mini...Dufan...pada umumnya...

beberapa kali pula mengunjungi sanak keluarga, yang kebetulan bertempat tinggal disana..
seputar sleepi saja yang diketahui...
rasanya ketika dulu masih belum mengerti...
kota Jakarta ini adalah tempat tamasya yang mewah bagiku,

kini...

melihatnya bukan hanya saja menyimpan keceriaan, kegembiraan karena kenangan yang tersimpan dalam benak...

kini...

semakin berulang kali Ibu mengajak ke Ibu Kota ini seringnya lebih pada alasan 'berbelanja',

sekilas...lalu ku tatap wajah2 yang mewarnai kota Jakarta ini...

Gedung2 menjulang seolah2 hendak menggenggam indahnya langit,
puluhan...ratusan...kendaraan berlalu lalang menambah warna kota ini,
belum lagi jalanan yang cukup membuat pusing oleh jalur2 yang menunjukkan ketidakmatangan perencanaan..

disudut jalan ku temui gambaran yang menggerakkan hati..
ditengah keramaian kendaraan di tol dalam kota, seekor anak kucing lusuh, terdiam dalam kebisingan kota..
ia bsendirian dan nampak murung dari wajahnya...rasanya ingin ku rengkuhnya dan membawanya pulang..
tapi mengingat dirumah banyak 'sesosok itu' yang masih butuh perhatianku, 
aku mengalihkan pikiran pada yang lain seraya berdoa pada Robbi..

"wahai Sang Maha Terkasih, lindungi ia selalu meski ia sendiri di dunia ini...meskipun dunia ini tak ramah baginya..."

hmm...bersyukurlah wahai 'sesosok' dirumah...mereka lebih beruntung, karena masih bisa hidup nyaman...

lalu pikiran berputar kembali pada mengenai diri,
analogi 'sesosok' dan diri ini...

''beruntunglah kamu...bersyukurlah...terlebih kamu bukan binatang...dan kamu manusia yang diberikan banyak kenyamanan oleh Rabb dibandingkan yang lain, yang belum tentu bisa merasakan apa yang kamu rasakan dg apa yg kamu miliki..."

hmm...

kendaraan terus melaju pada tujuan..
ketika langkah memasuki pertokoan...
lalu mengamati kemajemukan yang tercipta secara alamiah...
beragam manusia yang memadati...ragam ras, suku bangsa, nampak jelas pada ciri fisik secara alamiah...

kebiasaanku mengamati tak mampu ku elakkan,
sambil membawa jinjingan 'hasil keperluan ibu' ku amati...keberagaman ini...

ragam bahasa...

ragam warna...

ragam bentuk..

ragam wangi...

ragam rasa...
ku dengarkan berbagai bahasa disini,
ku tatap baik2 keindahan warna warni dan bentuk2 yg kulihat, mulai dari pakaian, tas, sepatu, jam, dan lain2nya..maklum perempuan itu tak tahan jika melihat keindahan warna dan bentuk yg menarik hati, rasanya sudah naluri..hehe
ragam wewangianpun ku cium, mulai dari semerbak pewangi tubuh buatan sampai pewangi tubuuh alami (hehe), dan tak kalah wewangian yang menggugah rasa pengecap dan cacing2 perutpun berkata...hehe

tafakuri...tafakuuurr...
ini kah keindahan dunia yang terkadang melupakan tujuan akhir kita tuk berlabuh nanti?
lupa bahwa waktu yang semakin terus mendekat..bukan bertambah!

memang benar adanya menahan diri dari hawa nafsu akan keduniaan adalah yang terberat tuk dijalani...

keduniaan, membuat seketika kita merasa akan hidup lebih lama...
dan akhirnya kufur...lalu takut akan perjumpaan dg kematian...
naudzubillah...

bahkan beberapa waktu lalu bersama Ibu mencari2 mushala di pertokoan besar, sulitnyaa...minta ampuun..
hmm,

Hmm, Jakarta bercerita dalam serpihan hidupku...
entahlah pandangan mengenai Jakarta dalam benakku,,

"Ladang Subur Lapangan Kerja, tempat hiburan, berbelanja"

bangunan2 tinggi dan mewah, kendaraan2 mewah, tempat tamasya, padatnya arus jalan dg jalur yang kurang matang perencanaannya, jembatan2 layang dan besi2 jalan yang mulai menua...ditatap oleh langit yang menjadi saksi Jakarta ini...tidakkah engkau letih dg semua itu?

apakah..
"manusia terlantar pinggiran kota, sungai2 yang meluap oleh ulah sampah2 yang terabaikan, kriminalitas yang kian meningkat karena lagi lagi himpitan ekonomi, degradasi moral" cukup membuatmu kuat menahannya untuk tetap tegak engkau berdiri sebagai IBU KOTA negeri ini?

melihat masjid2 kokoh dg kubah2 yang nampak anggun diantara berbagai gedung yang mencakar2 langit, menambah kemegahan pesonamu laksana savana dipadang tandus..menyegarkan jiwa2 yang letih tuk kembali kejalan-Mu, merindu-Mu, mengingat-Mu...

hanya dengan menyungkurkan seraut wajah kepada-Nya dg syukur..
dan menengadahkan kelemahan diri bertumpu pada lengan2 yang letih dan terus mencoba bersabar...berharap pada-Nya...

Jakarta, inilah sekilasku tentangmu...

"Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain malas, dan bermimpi ketika orang lain berharap" 
( William A. Ward)


Wassalam.
_ dari catatan harian, 01-02-12_

Kamis, 26 Januari 2012

'Tugu Tani' bercerita,,,

Dear Diary,
Hari ini nuraniku berkata kembali...

Hatiku bergetar dan tak terasa air mata tak mampu kubendung disaat gambaran2 tragedi kecelakaan ‘Tugu Tani’...meskipun tak kualami secara langsung, tapi begitu terasa...
Disaat sesosok raga manusia bergelimpangan tak berdaya, membujur kaku, membisu, seakan nyawa meregang...hmm ya Allah...

Tak kuasa ku melihat tayangan ketika seorang ayah memeluk anaknya dg lembut dan penuh harap, berharap ia mampu lebih lama bersama dg anaknya di dunia ini...tak sedikit ku dengarkan lantunan kalimat syahadatMu diperdengarkan oleh orang2 sekitar yang menyaksikannya mengiringi kepergian jiwa yang suci bertemu dg sang Maha Kasih...hmm yaa Allah...

Sesungguhnya, ketika engkau sudah berkehendak, tak kan ada yang mampu menghindar...tetapi manusia terkadang mempertanyakan ‘Mengapa ini terjadi’...bukankah diluar kehendak mereka, engkau panggil mereka dg cara yg tragis seperti itu..jika boleh memilih, mungkin semua manusia ingin dipanggil olehMu dg cara yang baik2...tidak meninggalkan luka bagi yang ditinggalkan.

Tak terbayangkan olehku yaa Robbi, jika aku yg mjd mereka...apakah masih mungkin sempat untukku menegakkan kalimat2-Mu disaat meregang nyawa, kalimat penutup mengakhiri pertemuan di dunia ini.
Ataupun membayangkan aku menjadi orang terkasih yang ditinggalkan...hmm yaa Robbi...rasanya aku tak sanggup...entahlah...

Itukah ujian bagi umat-Mu yang engkau kasihi?
Rasanya hati tersyat, beberapa kali melihatnya...

Ketika seorang pengunjung rumah sakit menjenguk korban, seorang perempuan yg telah bersuami. Lalu dipanggillah sang suami yang dengan tegar meski raut kesedihan dari wajahnya tak mampu berbohong, ditanya oleh pengunjung tsb, “selain isteri anggota keluarga bapak masih adakah yg mjd korban?”.

 “ada, anak saya...”, jawabnya.

“lalu, bagaimana keadaanya?”, sambung pengunjung tsb bertanya kembali.

“sudah meninggal...” seraya raut kesedihan semakin membungkam dalam wajahnya, tertahankan oleh ketegaran yang ia bentengi.

“anak ke berapa pa?” tanya pengunjung itu kembali.

“anak pertama,,,” luluh lantah rasanya ketegarannya dengan air mata yang mulai menghiasi wajahnya.

“insyaAllah pa nanti bertemu di syurga ya..”. semakin memecah haru isak tangis dari sang ayah tsb.

Yaa robbi...seakan2 aku merasakan apa yg bapak tsb rasakan, meskipun aku bukan seorang perempuan yang telah mempunyai anak, tetapi sungguh rasanya sakit tak terperi jika aku yang menjadi orang tua dari anak tsb.

Anak yg dg penuh kasih dan sayang ditunggu2 kehadirannya sejak dalam kandungan sang ibu, lalu terlahir didunia sbg pelengkap kebahagiaan orang tua, dg sabar dan jerih payah keduanya membesarkan, lalu secara tiba2..melihat dg mata kepala sendiri saat nyawanya meregang, Engkau panggil...

hmm, hati mana yang tak sakit, mungkin rasanya seperti hari itu adalah akhir dunia baginya...anak, yg menjadi buah hati, penyemangat hidup, pelengkap kebahagiaan, pengobat kesedihan dan kerinduan kedua orang tua nya...

“insyaAllah, Allah gantikan dg kebahagiaan yg lebih baik” seraya pengunjung tsb berdoa tuk menguatkan kembali jiwa yang rapuh karena kehilangan itu.

penantian akan hadirnya sang anak berakhir dg perjumpaan yg singkat...

Meski hujatan mengaum dari berbagai pihak atas kejadian ini, ujian ini,,,
Meski hukuman dunia mendera raga2 yang ‘bersalah’...
Itu semua takan mampu mengembalikan jiwa2 yang hilang, yang telah kembali kepada Sang Maha Pemilik.

Dunia yang terasa tak adil ini hanya mampu menghempaskan dera bagi raga2 yang bersalah, keadilan yang sejati biar Dia yang berkata. Kebenaran dan keadilan pasti kan terungkap dg sendirinya, tergerakkan ke jalan yang sesungguhnya oleh kehendak-Nya melalui ‘tangan2Nya’.

“berkatalah Kun, maka terjadilah” tak ada satupun jiwa yang mampu menghindarinya.

Hmm, Ujian,,,
Setiap manusia memilikinya, hanya saja masing2 memiliki takaran yg berbeda, sesuai dg kemampuannya masing2...

Sabar itu tiada berbatas...meski sulit, waktu mengajarkan tuk mencobanya...
Ikhlas itu pengorbanan...meski sulit, waktu juga yang menghapus ketersakitan atas pengorbanan itu..

Dari peristiwa ini aku belajar,
Yaa robbi, maafkan aku yg selama ini mengeluhkan berjuta masalah yang kualami..padahal diluar sana  banyak umat-Mu yang jauh lebih perih ujian yang dihadapi.

“Nikmat Robb-Mu manakah yang kamu dustakan?”

Wahai jiwa2 yang dirindukan robb Terkasih,
Tibalah disaat engkau harus kembali kpdNya,
Ragamu yang ketersakitan, meregang, biarlah terobati dg sentuhan lembutNya jiwaMu menghempas,
Pergi bersama cinta dan kasih orang2 yg mencintai dan mengasihimu,
Semoga engkau tenang disana,
Meski berjuta kedengkian, kesedihan, kehilangan, dan  rasa sakit, mengiringi kepergianmu...
Bahagialah disana Karena perjumpaan dg-Nya adalah tempat yg terbaik utkmu wahai jiwa2 yang terkasih...

Doaku dari hati yg terdalam,

_catatan harianku, 26-01-12_

Selasa, 24 Januari 2012

Filosofi keriangan anak2 TK (muhasabah)

Dear Dairy....

Hari ini, sebuah pelajaran hidup ku lihat...dan kurasakan...
 
Filosofi keriangan dan langkah2 kecil para murid TK,
Sungguh mendengar keceriaan mereka alangkah indahnya...
 
Pagi ini, ku rapihkan tempat tidur sembari menengok sejenak tawa riang anak2 TK di sebelah rumah yang berbondong2, beramai2 didampingi dan dibimbingi gurunya bernyanyi riang...sambil melangkah kecil menuju jalan...hendak melaksanakan shalat dhuha di masjid...
 
Hmmm, subhanallah...
 
Lalu terlintas pelajaran penting yang patut diambil....
Pikiranpun berlarut, sambil menyegerakan merapihkan tempat tidur...
 
Sesungguhnya, malu rasanya pd  anak kecil yg dg semangatnya mau mengerjakan shalat dhuha...
 
Walaupun terbata2 mau belajar huruf al-Qur’an, walaupun harus berulang2 mau menghafal bacaan shalat, walaupun tak tau apa makna dibalik semua yg ia kerjakan mau belajar...belajar membaca doa sebelum makan...mau belajar bershalawat...mau belajar kalender islamiyah...
 
Sejatinya, kitalah yg harus belajar dari keriangan anak2 kecil, kegembiraan mereka, kesungguhan, dan semangat mereka...
 
Keriangan mereka utk belajar, kegembiraan mereka utk belajar, kesungguhan serta semangat mereka utk belajar...
 
Karena hidup itu belajar..

Kepolosannya dalam mengerjakan...meskipun dg canda dan tawa...tapi tetap mereka jalani...
 
Bisakah kita belajar dari mereka?
 
Belajar tuk mencintai-Nya tanpa alasan? Alasan entah dg perhitungan matematis atau apapun yg menjurus pd kebutuhan mencintai-Nya karena suatu alasan tertentu...
Melakukan shalat...bukan tuk penghargaan...
Melakukan tilawah qur’an...bukan tuk pujian...semata...
 
Tapi cukup karena sebuah alasan yg dirasakan bernama ‘Cinta’ tanpa paksaan, atau alasan logika semata...
 
Murid2 TK melakukan itu semua belajar melakukan shalat, membaca al-Qur’an, membaca doa, melantunkan shalawat...dengan hati yg riang...
 
Malulah diri ini...
 
Melakukan shalat dg menunda2nya, membaca al-Qur’an semaunya, membaca doa terkadang ingat terkadang lupa...bahkan shalawatpun jarang didawamkan terkalahkan oleh lantunan musik...
 
Padahal anak kecil mungkin hanya tau bahwa ia senang melakukannya, tanpa pikir panjang...tanpa ia kenal jauh siapa itu Allah? Siapa itu Rosul? Untuk apa shalat? Untuk apa itu berdoa? Untuk apa bershalawat? Untuk apa mengaji?
 
Justru pertanyaan itu mungkin secara teori...bagi kami para orang dewasa dpt dg mudah menjawabnya....
Tapi bagaimana dg prakteknya?
 
Orang dewasa terkadang lupa...
 
Lupa semangatnya yang dulu semasa kanak2 belajar shalat, belajar membaca al-Qur’an, selalu menyempatkan berdoa sebelum melakukan sesuatu...
 
Keterlupaan orang dewasa yang disibukkan dg beribu2 alasan, pekerjaankah? Organisasilah? Masalah hiduplah? Inilah? Itulah?
 
Hmmm...
 
Waktunya Muhasabah lagi!
 
Mengaku dewasa tapi kecintaan terhadap-Nya tidak lebih dari anak TK?
 
Kemana masa yg telah lalu dijalani...yg seharusnya saat ini, langkah ini...tentulah lebih baik dari kemarin...masa yg telah lalu...
 
Demi masa, sesungguhnya orang yg merugi adalah yg telah menyia2kannya..

 Ayo Berubah dari sekarang...demi masamu yang berharga!

Wassalam.

_catatan harianku, 9-12-11_