Selasa, 24 Januari 2012

Filosofi keriangan anak2 TK (muhasabah)

Dear Dairy....

Hari ini, sebuah pelajaran hidup ku lihat...dan kurasakan...
 
Filosofi keriangan dan langkah2 kecil para murid TK,
Sungguh mendengar keceriaan mereka alangkah indahnya...
 
Pagi ini, ku rapihkan tempat tidur sembari menengok sejenak tawa riang anak2 TK di sebelah rumah yang berbondong2, beramai2 didampingi dan dibimbingi gurunya bernyanyi riang...sambil melangkah kecil menuju jalan...hendak melaksanakan shalat dhuha di masjid...
 
Hmmm, subhanallah...
 
Lalu terlintas pelajaran penting yang patut diambil....
Pikiranpun berlarut, sambil menyegerakan merapihkan tempat tidur...
 
Sesungguhnya, malu rasanya pd  anak kecil yg dg semangatnya mau mengerjakan shalat dhuha...
 
Walaupun terbata2 mau belajar huruf al-Qur’an, walaupun harus berulang2 mau menghafal bacaan shalat, walaupun tak tau apa makna dibalik semua yg ia kerjakan mau belajar...belajar membaca doa sebelum makan...mau belajar bershalawat...mau belajar kalender islamiyah...
 
Sejatinya, kitalah yg harus belajar dari keriangan anak2 kecil, kegembiraan mereka, kesungguhan, dan semangat mereka...
 
Keriangan mereka utk belajar, kegembiraan mereka utk belajar, kesungguhan serta semangat mereka utk belajar...
 
Karena hidup itu belajar..

Kepolosannya dalam mengerjakan...meskipun dg canda dan tawa...tapi tetap mereka jalani...
 
Bisakah kita belajar dari mereka?
 
Belajar tuk mencintai-Nya tanpa alasan? Alasan entah dg perhitungan matematis atau apapun yg menjurus pd kebutuhan mencintai-Nya karena suatu alasan tertentu...
Melakukan shalat...bukan tuk penghargaan...
Melakukan tilawah qur’an...bukan tuk pujian...semata...
 
Tapi cukup karena sebuah alasan yg dirasakan bernama ‘Cinta’ tanpa paksaan, atau alasan logika semata...
 
Murid2 TK melakukan itu semua belajar melakukan shalat, membaca al-Qur’an, membaca doa, melantunkan shalawat...dengan hati yg riang...
 
Malulah diri ini...
 
Melakukan shalat dg menunda2nya, membaca al-Qur’an semaunya, membaca doa terkadang ingat terkadang lupa...bahkan shalawatpun jarang didawamkan terkalahkan oleh lantunan musik...
 
Padahal anak kecil mungkin hanya tau bahwa ia senang melakukannya, tanpa pikir panjang...tanpa ia kenal jauh siapa itu Allah? Siapa itu Rosul? Untuk apa shalat? Untuk apa itu berdoa? Untuk apa bershalawat? Untuk apa mengaji?
 
Justru pertanyaan itu mungkin secara teori...bagi kami para orang dewasa dpt dg mudah menjawabnya....
Tapi bagaimana dg prakteknya?
 
Orang dewasa terkadang lupa...
 
Lupa semangatnya yang dulu semasa kanak2 belajar shalat, belajar membaca al-Qur’an, selalu menyempatkan berdoa sebelum melakukan sesuatu...
 
Keterlupaan orang dewasa yang disibukkan dg beribu2 alasan, pekerjaankah? Organisasilah? Masalah hiduplah? Inilah? Itulah?
 
Hmmm...
 
Waktunya Muhasabah lagi!
 
Mengaku dewasa tapi kecintaan terhadap-Nya tidak lebih dari anak TK?
 
Kemana masa yg telah lalu dijalani...yg seharusnya saat ini, langkah ini...tentulah lebih baik dari kemarin...masa yg telah lalu...
 
Demi masa, sesungguhnya orang yg merugi adalah yg telah menyia2kannya..

 Ayo Berubah dari sekarang...demi masamu yang berharga!

Wassalam.

_catatan harianku, 9-12-11_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar