Sabtu, 12 November 2011

Tentang Ibu ku...

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hmm, malam ini malam minggu...seperti malam-malam biasanya, tak ada yg berbeda...
yang berbeda malam ini kalbuku berkata amat merindukan sesosok wanita yang penuh cinta & kasih, penuh dg kehangatan...Ibuku sayang...

apa kabarmu mah?
rasanya baru saja beberapa hari ku lalui tanpa mu...sudah rindu kembali melanda kalbu...
apalagi ditambah, kabarnya engkau beberapa hari kemarin sakit pusing2, dan nampaknya darah tinggimu kambuh kembali. hmmm...tambah hati ini tak karuan berada di Bandung...
maafkan gita yang hari ini seharusnya pulang...tetapi ternyata hari senin ada panggilan test kerja..

masih teringat jelas hari2 ketika ku bersama mu mah...
rasanya tertoreh dalam di hati dan ingatanku,
tentang kebersamaanku bersamamu,
mencium keningmu tiap malam,
mengelus rambutmu yang kian dihiasi rambut putih,
menyelimutimu disaat tidur,
memelukmu erat disaatku rindu,
membersihkan kupingmu sesekali,
memijit2 kepalamu membersihkan rambutmu dg shampoo,
bercerita, berdiskusi, dan berkeluh kesah bersama...

rasanya ku amat mencintaimu mah...semata2 hanya karena-Nya...
karena ridha-Nya selalu ada bersamamu...


walaupun terkadang,
kata2mu ketika marah menyisit hati,,aku tahu ini karena salahku yg membuat jengkel engkau...
engkau berkomentar dengan ketidaksesuaian atas apa yg ku kerjakan, ketika memasak dg bumbu yg salah, ketika menyapu 'jangan pake sendal, biar kerasa kotornya sama kamu', ketika mengepel 'jangan terlalu basah, sering dibilas jangan cuma asal dipel aja'...
atau ketika sedang merasa lelah 'teh tolong ini dan itu'...aku seharusnya tidak malas berkata 'iya' karena berkata 'aah' pun sudahlah dosa bagiku...
bahkan mungkin ketika apa yg ku alami engkau tak paham jelas bagaimana persaanku, bukannya engkau dengarkan rintihan ini, tapi justru engkau komentari lalu membandingkan dengan orang lain ataupun dgmu,,aku tahu harusnya aku berlapang mendengarkannya anggaplah sebagai koreksi diri...

apapun yg menjadi 'walaupun' tentang mu...AKU TETAP MENYAYANGIMU MAH...

walau bibir ini terkadang salah, perilaku ini salah..dimatamu, aku hanyalah anakmu...seorang manusia yg engkau lahirkan dari rahimmu atas izin-Nya...
anakmu yg engkau kandung, anakmu yg lemah ketika dilahirkan di dunia ini, hanya mampu menangis, tertawa, mungkin marah,,,
anakmu yang belajar berbicara, merangkak, berjalan, seperti yang engkau ajarkan atas izin-Nya..

sedikit demi sedikit ku belajar...
maaf tak menjadi sempurna, sesuai apa yg engkau harapkan...betapapun kerasnya ku menjadikan aku sesuai yg engkau harapkan, mungkin hasilnya kan berbeda...betapapun kerasnya ku mencoba mencintaimu, mengasihimu,,tapi tetap rasa cinta dan kasih sayangmu yang lebih besar ada untukku, karena kasih dan sayangmu sepanjang masa tak kan hilang...

terkadang ku larut dalam lamunan,
jika sewaktu2 Allah SWT panggil engkau terlebih dahulu,
entah apakah aku mampu melalui hidup ini tanpamu mah?
rasanya bagaikan seorang kakek renta, buta, dan lemah yang kehilangan tongkatnya tuk berdiri tegak dan berjalan...menjalani hidup ini dengan meronta2 mengharapkan tongkatnya...
karena setiap apa yg kulakukan terkadang selalu meminta pendapatmu, keputusan yang engkau ambil dalam langkah hidupku selalu menjadi keputusan ku...

bahkan masalah urusan ketika ku melamar pekerjaanpun, seperti apa yang terjadi diakhir2 yg lalu..
berat rasanya ku meninggalkan engkau demi menggapai cita dalam karir...

ketika sang pewawancara menanyakan "apakah siap tuk ditempatkan dimana saja"
lalu tergambar diriku yang letih bekerja sehingga tak sempat memperhatikanmu, mungkin yang ada hanya penyesalan jika itu terjadi...lalu jawabku "tidak, saya siap jika hanya ditempatkan di jawa barat" dengan alasan agar lebih dekat dg keluarga..

ketika ku menguatkan keidealismean untuk mempertahankan engkau dan keluarga yg menjadi prioritas ini padamu, mengapa justru kekecewaan yang tersirat..'jawab aja iya teh padahal' hmmm..loh?
setelah itu baru mulai ku  mantapkan diri tuk mencari pekerjaan yg dg resiko ditempatkan dimana saja...

tapi ketika ku berusaha mencari pekerjaan di Bandung ini, pada nyatanya...
justru engkau malah marah mengapa aku pergi berlama2 di Bandung...

keadaan ini membuatku gamang kembali, jadi aku harus bagaimana yaa Robbi?

maunya ku,
aku bekerja...tapi tetap bersama keluarga..terutama selalu berada di dekat Ibu...selalu membahagiakan mereka...
karena aku ingin bisa berbakti dan berada di dekat keluarga selama masih ada waktuku...
tapi mau bagaimana, hidupku ini sudah ada yg mengaturnya...Ia sang Maha Agung, telah menetapkan pilihan yg menjadi jalan hidupku..dan mungkin kenyaataannya akan berbeda dg yg diharapkan...aku tak tahu kelak yg menjadi pekerjaanku, dan dimana...karena yg hanya mampu kulakukan saat ini berusaha...dan doa tentunya..

tapi ini hidup yg harus tetap dijalani...

apalagi sebelum ku menerima pinangan orang, aku ingin membahagiakan keluargaku...terutama engkau Ibuku...
ingin ku baktikan diri untukmu...
karena sebelum itu terjadi Ridha-Nya bersama dg Ridha-Mu...
namun...setelah ku dipinang, tak mungkin lagi bagiku tuk membaktikan sepenuhnya diriku untukmu, telah bertambah peranku sebagai isteri, dimana ku harus membaktikan lebih banyak waktu pada suamiku kelak, karena Ridha Suamiku kelak akan menentukan pula Ridha-Nya bagiku...


ku syukuri saat ini...
saat dimana ku bersamamu...saat indah..suka...dan duka bersamamu...
ini semua tentangmu Ibuku sayang...

terimakasih, karena engkau yg menjadi ibuku...bukan yg lain...
terimakasih, karena engkau menjadi bagian hidupku...

terimakasih yaa Robbi karena Ia yang engkau pilihkan tuk menjadi pintu syurgaku :)
kuatkan aku...tuk bisa membahagiakannya :)

Terima Kasih :)

Alhamdulillahirrobbil'alamiin...

Wassalam.